Wanasari, 27 Mei 2025 – Pagi ini, pukul 09.00 WITA, telah berlangsung kegiatan Rembug Stunting di ruang rapat Kantor Desa Wanasari. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, di antaranya perwakilan dari Kepala Puskesmas Tabanan II yang diwakili oleh Bidan Desa, Perbekel Desa Wanasari, Ketua BPD, Ketua LPM, Kader KPM, Ketua TP-PKK, para Kader Posyandu se-Desa Wanasari, Kepala Wilayah (Kawil) se-Desa Wanasari, Pendamping Desa, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Wanasari.

Acara dibuka secara resmi oleh Perbekel Desa Wanasari, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Tim Pendamping Desa. Selanjutnya, acara inti diisi oleh laporan dari Kader KPM Desa Wanasari mengenai kondisi dan perkembangan upaya penanganan stunting di desa.

Setelah pemaparan laporan, forum dilanjutkan dengan diskusi terbuka. Para undangan diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan dan usulan guna meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu. Beberapa poin penting yang berhasil dihimpun dalam forum antara lain:

Usulan:

• Peningkatan sosialisasi dan pendampingan kepada calon pengantin (catin) sebagai langkah awal pencegahan stunting, yang sejauh ini sudah berjalan dengan baik namun masih perlu ditingkatkan.
• Penanganan kendala dalam pemantauan ibu hamil hingga masa persalinan, mengingat masih banyak masyarakat yang enggan melapor kepada petugas kesehatan. Hal ini masih berkaitan erat dengan perlunya edukasi berkelanjutan sebagaimana pada poin pertama.
• Peningkatan honor bagi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai bentuk apresiasi terhadap peran mereka dalam pengawasan dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
• Peningkatan honor untuk Kader Posyandu, mengingat beban tugas dan tanggung jawab yang semakin bertambah.
• Pengadaan dan perbaikan sarana prasarana Posyandu, seperti alat kesehatan, alat tulis kantor (ATK), meja, dan alat bermain anak guna menunjang kegiatan Posyandu secara optimal.

Kesepakatan yang Dicapai:

• Dilakukannya peremajaan Kader Posyandu dengan kriteria usia minimal 20 tahun dan maksimal 55 tahun.
• Kader diharapkan memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi (melek IT).
• Kader diharapkan mampu mengendarai sepeda motor guna menunjang mobilitas pelayanan di lapangan.

Dalam sambutannya, Perbekel Desa Wanasari menegaskan bahwa rembug stunting merupakan ruang strategis yang mempertemukan berbagai pihak untuk berdiskusi, menyamakan persepsi, dan mencari solusi nyata dalam rangka menurunkan angka stunting di desa.

“Inilah makna dan fungsi dari rembug stunting, sebagai wadah untuk mendengar langsung kebutuhan lapangan, menyamakan persepsi, dan menyusun solusi bersama. Semua pihak punya peran penting, dan lewat forum ini kita perkuat kolaborasi demi masa depan anak-anak Wanasari yang lebih sehat dan cerdas,” tegas Perbekel.

Pada kesempatan tersebut, Kader KPM Desa Wanasari, Ni Putu Eka Dewi Trisnawati, juga menyampaikan bahwa seluruh usulan dan kesepakatan yang telah disepakati dalam forum ini akan dibawa sebagai bahan masukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP), dan akan dibahas lebih lanjut dalam Musyawarah Desa (Musdes). Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Kegiatan rembug stunting ini resmi ditutup pada pukul 11.10 WITA dan diakhiri dengan santap siang bersama seluruh peserta sebagai bentuk kebersamaan dan penghargaan atas sinergi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting di Desa Wanasari.