Wanasari, 25 Juni 2025 – Pemerintah Desa Wanasari menggelar Musyawarah Desa (Musdes) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026.
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Kantor Desa Wanasari, dimulai pukul 09.30 WITA, dan secara resmi dibuka oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wanasari. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Perbekel Wanasari serta perwakilan dari Kecamatan, yang diwakili oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Musyawarah ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan kelembagaan desa, antara lain: Ketua dan anggota BPD, Perbekel beserta perangkat desa, Ketua LPM, Bendesa Adat, para Kelian Adat se-Desa Wanasari, Ketua Karang Taruna, Ketua TP PKK, bidan desa, Kepala SD Negeri 1 Wanasari, Kepala TK/PAUD Dharma Santi I, kader KPM, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, Ketua Kader Posyandu, para Pekaseh Subak, serta tokoh masyarakat.
Dalam arah kebijakan pembangunan desa tahun 2026, Perbekel menekankan pentingnya sinkronisasi program desa dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Tabanan, terutama melalui implementasi program “Desa Presisi.”
Prioritas utama mencakup sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kebersihan lingkungan, serta penguatan sistem pengelolaan sampah. Selain itu, turut dibahas pengembangan grup kesenian desa dan pelaksanaan festival seni, adat, dan budaya sebagai upaya pelestarian kearifan lokal.
Sesi musyawarah juga meninjau kembali kegiatan RKP sebelumnya yang belum terealisasi. Selain itu, disampaikan pula berita acara hasil rembug stunting sebagai bagian dari agenda Musdes. Informasi lengkap mengenai hal tersebut dapat diakses melalui laman resmi:
https://www.facebook.com/share/p/14EJnDgJKD8/
Salah satu isu penting yang mencuat dalam paparan pokok-pokok pikiran BPD adalah pengelolaan sampah, sejalan dengan Surat Edaran Gubernur Bali Wayan Koster Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Perbekel Desa Wanasari menegaskan bahwa sinergi antara desa adat dan desa dinas sangat diperlukan guna mewujudkan solusi berkelanjutan untuk penanganan sampah di Desa Wanasari.
Berbagai masukan dari masyarakat turut mewarnai jalannya musyawarah. Berikut beberapa usulan yang disampaikan dan dianggap menarik untuk ditindaklanjuti:
• Perbaikan gang menuju Beji Pura Bulakan Wanasari Baleran (rabat dan saluran air)
• Pavingisasi gang di Wanasari Tengah
• Penegasan batas wilayah antar banjar
• Pengadaan laptop untuk kepala kewilayahan dalam mendukung program Desa Presisi
• Perbaikan irigasi Subak di Kebon Sangkur (bagian utara)
• Rehabilitasi senderan jalan menuju Setra Periyukti (sebelah timur Pura Puseh)
Dari sektor pendidikan, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Wanasari mengusulkan perbaikan sanitasi dan got di depan sekolah. Sementara itu, Kepala TK Dharma Santi menyampaikan kebutuhan papan nama baru dan pengadaan sarana bermain anak-anak yang lebih layak.
Karang Taruna Desa Wanasari juga menyampaikan aspirasi, menekankan pentingnya keterlibatan aktif pemerintah desa dalam menghidupkan kembali posyandu remaja. Ketua Karang Taruna berharap pelatihan atau sosialisasi dapat dilaksanakan langsung di masing-masing banjar, agar mampu menarik partisipasi generasi muda secara lebih optimal.
Menutup musyawarah, BPD menegaskan bahwa seluruh usulan akan dikaji kembali dan diprioritaskan berdasarkan skala urgensi serta kewenangan desa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara rapat oleh BPD dan Perbekel, sebagai bentuk komitmen dan legitimasi atas hasil musyawarah. Musdes secara resmi ditutup pada pukul 11.40 WITA, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama seluruh peserta.